Kawasan Wisata Agro Tamase

Salah satu Dari sekian banyak obyek wisata alam yang ada di sumbawa yang sudah dikenal, Lembah tamase di Desa Jurumapin Kecamatan Buer nampaknya belum ada yang kenal selain penduduk desa setempat.Berdiri di atas Lembah Tamase, sekitar 500 meter diatas permukaan laut, sejauh mata memandang tampak lembah semangko dan lembah tamase dengan latar belakang laut biru dikejauhan membawa imajinasi kita akan kebesaran tuhan.Begitu kerdilnya kita di hamparan alam semesta.

Sekitar dua kilometer kearah selatan dari jalan negara yang menghubungkan Tano-Sape, lembah ini dijadikan taman agro wisata tamase yang dirintis oleh Badrul Munir (BaM), putra asli Jurumapin yang menjadi wakil Gubernur terpilih Juli lalu membuka mata pelaku wisata Sumbawa bahwa Jurumapin menyimpan potensi wisata agro yang menjanjikan.

Jurumapin, adalah salah satu desa dari enam desa yang tedapat diwilayah Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa.Desa ini terkenal dengan durian buernya.Selain Durian, Kecamatan Buer merupakan pusat penjualan barang bekas atau rombengan sebelum adanya larangan oleh Deperindag.
Lembah seluas 135 hektar yang ditanami dengan berbabagai macam tanaman seperti nangka, rambutan, jambu mete dan jati.Taruna tani desa ini sudah menanam sayuran yang di jual ke newmont KSB, ada juga yang yang menanam gula tebu yang diekspor sampe palembang.

Di atas lembah ini dibangun tempat tempat peristirahatan brupa berugak.Sementara disebelah selatannya dibuat titian yang dinamakan tangga seribu untuk mendaki sampai kepuncak bukit.Dari atas bukit ini, tampak keindahan pemandangan alam nan hijau.
Share:

Jalur Pendakian Gunung Tambora

Tahun depan akan di peringati 200 tahun meletusnya gunung Tambora dengan tema 200 Tahun Tambora Menyapa dunia. Info berikut mungkin bisa menjadi refrensi kawan-kawan yang ingin mendaki Tambora guna ikut memperingati 200 Tahun letusan dahsyat Gunung Tambora yang menggemparkan dunia.

Gunung Tambora dapat didaki melalui tiga titik pendakian yang kesemuanya berada di wilayah Kabupten Dompu. Jalur pertama berada di Dusun Pancasila Desa Tambora, jalur ke dua berada di desa Doropeti dan jalur yang ke tiga berada di sabana Doro Ncanga Desa Sorotatanga. Dari tiga jalur pendakian ini, dua jalur adalah jalur pendakian dengan berjalan kaki biasa untuk para pendaki gunung sedangkan jalur yang satunya adalah jalur pendakian dengan menggunakan kendaraan.
  1. Jalur Pancasila
    Di sini adalah jalur resmi yang sering di pakai oleh pendaki gunung umumnya untuk mendaki gunung Tambora, baik itu pendaki lokal atau pendaki dari luar Dompu bahkan pendaki mancanegara. Terdapat tempat registrasi untuk pendaki. Pendakian di mulai pada titik 600 mdpl. Dari tempat registrasi ini pendaki bisa memilih berjalan kaki atau naik ojek sampai batas hutan. Tarif per-ojeknya sebesar Rp 20.000 – Rp 25.000, disarankan untuk naik ojek saja karena jalur di sini cukup panjang dan menguras tenaga serta dapat menghemat waktu pendakian. Sepanjang perjalanan melewati kebun kopi karena wilayah antara tempat registrasi dan batas hutan adalah lahan garapan masyarakat, beberapa kampung kecil yang terdiri dari beberapa rumah juga ada di kebun kopi ini.
    Dari pintu hutan menuju Pos I jalur didominasi oleh trek landai dan sesekali menanjak, sepanjang jalur dipenuhi oleh tumbuhan rambat dan pohon-pohon yang kalau musim hujan bisa menutup jalur. Jalur ini juga dipakai oleh masyarakat sebagai jalur pengairan karena ada pipa air minum. Waktu efektif yang bisa ditempuh untuk sampai ke Pos I adalah 2 jam. Sumur penampungan dari pipa air ada di Pos I, shelter sudah tidak ada di Pos ini, pendaki hanya bisa beristirahat di bawah pepohonan. Sebaiknya ketika sampai segera memeriksa kaki dan bagian tubuh lainnya karena sudah ada pacet.

Share:

Pemenang Mention Pic #NarsisAtSumbawa

Setelah memilih dengan seksama dan dalam tempo yang tidak lama alias singkat. Ini dia 10 orang narsis yg mendapatkan kaos JelajahSumbawa....

1. @HarryDay (Kenawa Island) - Kaos + Buku
2. @ZumaRamones (Kenawa, Liang Petang, Batu tering) - Kaos + Buku
3. @ArantyaVaWild (Kenawa, Mantar) - Kaos + Buku
4. @Gusti_Narayana (Mata Jitu Waterfall - Moyo Island)
5. @Taufik_TARA (Samongkat)
6. @NovitaAnggraini (Mata Jitu Waterfall - Moyo Islad)
7. @Fujeeya (Ai Beling Waterfall)
8. @Ijan_Halfan (Ai Loang)
9. @Wan_pinkQueen (Maluk Beach)
10. @HendraKP_ (Lab. Bajo - Utan)

Selamat kepada yang beruntung, buat yang belum beruntung tunggu giveaway berikutnya yang lebih seruu!
Keputusan juri merangkap admin tidak bisa di ganggu gugat lagi dan hadiah akan di kirim ke alamat masing-masing. Untuk itu kepada semua pemenang silahkan konfirmasi alamat masing-masing ke email jelajahsumbawa@yahoo.com dengan format : 
Share:

Narsis di #Sumbawa

JelajahSumbawa.com ngadain Lomba foto lagi. Kali ini temanya "Narsis di Sumbawa". Lomba foto ini kita adakan untuk melihat dan mengetahui antusiasme dan kepedulian kawan-kawan muda sumbawa sekaligus mempromosikan destinasi wisata Sumbawa. Overall kita ingin seru-seruan dengan lomba foto ini. Jadi jangan sampai ketinggalan. Simak Rulesnya.
Share:

Penobatan Sultan Bima Ke-16

SUASANA PENOBATAN Ferry Zulkarnain sebagai SULTAN BIMA KE 16, Kamis 4 Juli 201.

Tuha Ro Lanti adalah  cara unik penobatan dan pengangkatan Raja dan Sultan Bima yang dilaksanakan secara turun temurun selama berabad-abad lamanya. Sultan terakhir yang Dituha Ro Lanti adalah Muhammad Salahuddin pada tahun 1915. Dan kini setelah 98 tahun berlalu, masyarakat kembali menyaksikan prosesi budayanya yang sempat hilang  itu. Gawe adat ini dihadiri oleh Raja dan Sultan se nusantara, para pejabat Negara dan masyarakat Bima dari berbagai pelosok.

Prosesi diawali bunyi lonceng di Lare-Lare (Gerbang Istana) sebanyak 7 kali kemudian diiringi alunan Gendang  dan Silu (sejenis music tiup khas Bima) member isyarat kedatangan pasukan Dari Suba yang mengawal calon Sultan dari kediamannya bersama keluarga dan atribut kerajaan. Pasukan Dari Suba mengelilingi areal Dana Ma Babuju (sebuah replica bukit kecil yang berada di halaman Asi Mbojo tempat upacara Tuha (pengangkatan oleh para Ncuhi dilakukan). Sementara Jena Teke dan keluarga berdiri di bawah Lare-lare Istana. Lantunan Ayat Suci Alquran dan Doa mengawali prosesi  sacral ini, disusul sambutan ketua Maejlis Adat Dana Mbojo Dr.Hj. Siti Maryam Salahuddin dan Wakil Gubernur NTB Bardrul Munir.

Pada kesempatan itu, Ina Kau Mari mengemukakan rasa bangganya atas pelaksanaan prsoesi Tuha Ro Lanti itu. “ tujuan dari penobatan ini adalah sebagai upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dan untuk memperkenalkan budaya mbojo yang luhur dan agung kepada generasi. “. Ungkap Doktor Filologi dari Universitas Pajajaran ini. Sementara itu, Wagub NTB Badrul Munir mengemukakan, penobatan Sultan Bima ke-16 adalah sejarah bagi Dou Labo Dana Mbojo. “ Sejarah hanya mencatat hal-hal yang penting dan peristiwa penting. Untuk itu, peristiwa ini hendaknya dijadikan momentum bagi Dou Mbojo untuk menata kehidupan kedepan yang lebih maju lagi. Jadikanlah penobatan ini untuk terus memupuk persaudaraan, persatuan dan kesatuan diantara Dou Labo Dana Mbojo. “ Imbuh Badrul Munir.

Prosesi Tuha diawali musyawarah para Ncuhi yang dipimpin Ncuhi Dara dan satu persatu Ncuhi mengemukakan pandangannya yaitu Ncuhi Parewa, Ncuhi Banggapupa, Ncuhi Dorowuni dan Ncuhi Bolo. Kesepakatan itu kemudian disampaikan kepada Jena Teke Ferry Zulkarnain sebagai calon Sultan Bima. Para Ncuhi menjemput Jenateke dan mereka naik ke Dana Ma Babuju. Di sana disampaikannlah kesepakatan para Ncuhi untuk mengangkat Sultan Bima. Lalu calon Sultan mengungkapkan kalimat” Renta Ba Rera, Kapoda Ba ade, Karawi ba weki, Tohompara Ndai Sura Dou Labo Dana “ (Diikrarkan oleh lidah, dikuatkan oleh hati, dan dilaksanakan oleh tubuh, biarlah untuk saya yang penting untuk rakyat dan negeri). Untaian kalimat sebagai tekad sultan itu disambut pekikkan Allahu Akbar dan tepuk tangan masyarakat yang hadir.
Share:

Wisata Kuliner #KhasSumbawa

Sebenarnya ini adalah moment beberapa minggu yang lalu, ketika rumah makan khas Sumbawa di kawasan Majapahit dijadikan lokasi syuting Wisata Kuliner TransTV, meliput dan memperkenalkan masakan khas daerah Sumbawa. Kali ini pak Bondan ditemani oleh cewek cantik yang sudah sering wara wiri di layar TV keluarga indonesia. Dia adalah Jennifer Arnellita, cewek yang kerap mendapat peran antagonis di sinetron-sinetron.

Sebuah kesempatan yang berharga bisa bertemu, berkenalan dan menyaksikan pak Bondan dengan taglinenya "Maknyuss" beraksi di depan meja makan dan di depan kamera sambil memperkenalkan masakan Sumbawa seperti Singang, Ikan Bakar Sira Sang, Sira Padang, Pelu Lenga, Gecok, dan Sepat yang menggugah selera. 

Berikut foto-fotonya...
Share:

Good Morning From Sumbawa

Apa yang lebih membahagiakan daripada bangun pagi dan menyaksikan matahari bangkit dari peraduannya?
Apa yang lebih menyejukkan dari udara pagi yang murni dan kicau burung-burung kecil yang bersiap menyambut hari.
Ayo bangun sahabat, sambut hari ini dengan hati yang damai, semangat dan harapan. Singkirkan selimutmu. Lihatlah Matahari sudah siap menemanimu untuk berjuang, untuk berpetualang dan untuk mencintai.
Selamat Pagi...
Hari baru, harapan baru.
Share:

Pesta Ponan

Minggu pagi (10/2) masyarakat adat di desa Poto, dusun Bekat dan dusun Malili kembali melaksanakan tradisi tahunan mereka yaitu Pesta ponan.  Bukit Ponan yang dikelilingi oleh tiga dusun tersebut, menjadi pusat pelaksanaan pesta ponan ini. Antusiasme masyarakat yang datang dari berbagai penjuru Tana Samawa (pulau sumbawa) ingin menyaksikan langsung puncak perayaan pesta ponan tahun ini. Suasana bukit Ponan yang biasanya sunyi, menjadi semarak. Mereka berkumpul di atas bukit, menuju beberapa makam, salah satu diantaranya adalah makam HM Gaffar atau lebih dikenal dengan Haji Batu. HM Gaffar, adalah tokoh sakti yang dihormati dan disegani warga sekitar bukit Ponan. 
Share:

NARELLE dan sebuah ketukan di pintu

Perempuan itu,, semula ia duduk di beranda 
mengenakan mantel ungu dengan sebuah payung  tergenggam di jemarinya yang lentik. Senyumnya begitu murni dengan deretan gigi putih seperti deretan tut piano tanpa warna hitam di sela-selanya,,, 

Perkenalkan, namaku Narelle, Si Pembawa Payung  


Suaranya cukup merdu meliuk, hingga daun-daun berjatuhan 
bunga-bunga berguguran sebelum waktunya, ranting patah sebelum mengering 
Hujanpun turun dengan lebatnya, meruntuki kepala, juga genting dan 
atap rumah. Pohon-pohon dan papan iklan tumbang 
menimpa siapapun yang hendak tengadah di bawahnya 

Kapal-kapal hilang haluan dan kandas, Perahu-perahu berserakan, 
juga rumah-rumah di gigir pantai yang tersusun dari pilar 
kesetiaan hari-hari. Bukit-bukit longsor menelan 
perkampungan. Air bah menyapu harapan. Tubuh-tubuh, sebagian
kaku dan sisanya menggigil putus asa 
Share:

Konser Amal Untuk Korban Banjir KSB dan Sumbawa

Banjir besar melanda kawasan Sumbawa Barat dan beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa. Apa yang terjadi dengan keseimbangan alam kita? Mengapa semakin kesini semakin besar level banjir yang datang? bukankah hampir setiap tahun banjir itu menjadi ancaman? Lalu mengapa tidak terlihat upaya menanggulangi atau paling tidak usaha meminimalisir?

Semua telah terjadi, banjir setinggi bahu orang dewasa merendam kawasan Taliwang ibu kota Sumbawa barat, tak terkecuali komplek pemerintahan Kabupaten tersebut yang dikenal dengan sebutan Kemutar Telu Center (KTC) ikut pula digenangi air yang meluap dari sungai yang mengalir dipinggir kota Taliwang. Kerugian sudah pasti ada dan banyak, namun sesal sudah tiada arti, banjir telah membawa semuanya, merusak semua yang tak terselamatkan. Kita hanya bisa bersabar dan mengupayakan pemulihan dan pembenahan secepatnya. Mengeluh tak akan mengubah keadaan. Karena itulah kawan-kawan dari semua komunitas anak muda Sumbawa yang ada di Mataram menggelar Konser Amal untuk Korban Bencana di KSB dan Sumbawa, lewat acara ini kawan-kawan muda ini mengumpulkan dana dari para penonton dan menampilkan rupa-rupa pertunjukan.
Share: