Home
About
Silamo
Social Media
Facebook
Instagram
Twitter
Youtube
Info Hotel
Partner
Generasi Pesona Indonesia
Genpi Lombok Sumbawa
Sumbawa Tourism
Find Hastag
#JelajahSumbawa
#DiscoverSumbawa
#JelajahBima
#JelajahDompu
Home
»
Etnik
,
Sumbawa
» Islam di Balik Dalam Loka
Islam di Balik Dalam Loka
Februari 19, 2017
Tidak ada komentar
Baca Juga
Istana Dalam Loka Sumbawa
(Oleh
Imron Fathoni
)
Setiap berada di Sumbawa, saya selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Istana Dalam Loka. Istana ini diklaim sebagai istana kayu terbesar yang pernah ada. Istana ini adalah satu dari sekian banyak bangunan bersejarah di Sumbawa yang mengandung nilai filosofi yang sangat mendalam.
Istana Dalam Loka merupkan Istana peninggalan Kesultanan Sumbawa yang hingga kini masih berdiri kokoh di jantung Kota Sumbawa Besar. Menurut beberapa literatur sejarah, istana ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin III yang merupakan sultan ke 19 Kesultanan Sumbawa di era Dinasti Dewa Dalam Bawa pada tahun 1885.
Dulunya, istana yang juga menjadi simbol peradaban adat dan budaya masyarakat Sumbawa ini digunakan sebagai tempat para Sultan Sumbawa dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Dalam Loka adalah kebanggan bagi setiap masyarakat Sumbawa. Dalam yang berarti istana dan Loka yang berarti rakyat, adalah prakarsa dan bentuk kesetiaan rakyat kepada sultannya. Bangunan ini dibangun dengan rasa suka cita terhadap pemimpin yang bijak dalam menjalankan pemerintahan.
Istana Dalam Loka Sumbawa
Didalam komplek istana juga terdapat masjid agung Al-Huda sebagai pusat peribadatan. Kehadiran masjid, semakin mempertegas nafas islam pada Dalam Loka. Setiap mengunjungi tempat ini, saya selalu terkenang betapa islam dan kebudayaan tak pernah bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Sumbawa. Hal ini tercermin dalam setiap sudut bangunan Dalam Loka. 99 jumlah tiang penyanggah adalah simbol Asmaul Husna didalam islam. Begitu juga pada 13 anak tangga yang melambangkan rukun sholat.
Semangat pembangunan Dalam Loka adalah semangat persatuan islam. Bangunan ini selalu ramai dikunjungi setiap akhir pekan. Banyak pengunjung yang datang sekedar untuk berfoto dan mengisi waktu luang bersama keluarga bahkan pasangannya. Sayang sekali setiap saya berkunjung, istana ini selalu tertutup rapat. Padahal ingin sekali rasanya menjelajahi setiap sudut istana dan melihat satu persatu peninggalan bersejarah didalamnya.
Meski hanya datang seorang diri, saya tidak terlalu iri dengan pengunjung lain yang terlihat asik berfoto bersama pasangannya. Aahh,, semoga dilain waktu saya bisa kembali ketempat ini bersama seseorang.
Sumbawa, 18 Februari 2017
Follow @JelajahSumbawa
Share:
← Posting Lebih Baru
Posting Lama →
Beranda
Comments
0 Comments
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Popular
Jejak
Blog Archives
Labuhan Mapin, Desa Wisata Bahari
Foto - Foto Sumbawa Tempo Dulu
Cerita Pulau Kaung, Kawin Dulu Baru Bisa Keluar
Munit : Warna-Warni Maulid Di Sumbawa
Kain Tenun Mbojo: Tenunan Tradisional Khas Bima, Pulau Sumbawa
Situs - Situs Sejarah di Sumbawa
►
2019
(2)
►
Juni
(1)
►
Mei
(1)
►
2018
(6)
►
Desember
(1)
►
Juli
(1)
►
Februari
(4)
▼
2017
(9)
►
November
(1)
►
Juli
(5)
►
Juni
(1)
►
Mei
(1)
▼
Februari
(1)
Islam di Balik Dalam Loka
►
2016
(4)
►
Oktober
(2)
►
April
(1)
►
Maret
(1)
►
2015
(8)
►
September
(1)
►
Juni
(3)
►
Mei
(2)
►
April
(1)
►
Maret
(1)
►
2014
(16)
►
Desember
(3)
►
Mei
(2)
►
April
(1)
►
Februari
(3)
►
Januari
(7)
►
2013
(10)
►
Desember
(1)
►
Oktober
(1)
►
September
(2)
►
Juli
(1)
►
Juni
(2)
►
Maret
(1)
►
Januari
(2)
►
2012
(45)
►
November
(3)
►
Oktober
(2)
►
September
(6)
►
Agustus
(8)
►
Juli
(6)
►
Mei
(5)
►
April
(7)
►
Maret
(2)
►
Februari
(2)
►
Januari
(4)
►
2011
(5)
►
November
(2)
►
Oktober
(3)