Tradisi Tahunan, Kerbau dan Kuda Berenang di Sumbawa

Baca Juga

Pulau Sumbawa disamping memiliki kekayaan alam perupa pertambangan  pertanian dan peternakan, serta perikanan, juga memiliki kekayaan budaya. Kali ini kami  mengangkat sebuah budaya Tahunan masyarakat yang ada di Pulau Sumbawa, khususnya bagian kecamatan Empang dan Plampang.

foto oleh Kejari-marabahan.blogspot.com
Jika selama ini anda mengenal Lomba kerbau berenang di rawa-rawa di Kalimantan, maka di Sumbawa Khususnya Kecamatan Plampang dan Empang memiliki sebuah budaya tahunan yang unik dan menarik, Bilamana musim penghujan datang, dan para petani mulai melakukan aktifitas menanam padi di sawah-sawah, maka para penduduk yang memiliki ternak akan menyebrangi ternak-ternaknya kesebuah pulau yang bernama Pulau RAKIT. Pulau Rakit merupakan salah satu pulau yang memiliki keindahan alam bawah laut yang ideal untuk kegiatan Fishing, Snorkeling dan Swimming.

Di pulau inilah ternak-ternak tersebut diungsikan (he he, kayak pengungsi ya...), yang menarik adalah saat ternak-ternak tersebut menyebrang ke Pulau Rakit yang jaraknya lumayan jauh untuk ukuran Manusia sekalipun dia juara TRIATLON, jumlah ternak-ternak tersebut sangat banyak, bahkan mencapai ribuan, gak heran jika Sumbawa banyak mengirim Kerbau karena banyaknya permintaan dari TANA TORAJA. bahkan jika anda melakukan perjalanan overland di Pulau Sumbawa, jangan heran jika perjalanan anda akan terganggu oleh Traffic Lalu Lintas yang padat, namun hal ini bukan karena banyaknya kendaraan melainkan karena ternak-ternak yang mencapai hampir ribuan dari satu pemilik atau keluarga, yang kembali dari gembala, kemacetan bisa terjadi hingga radius 1-2 km. (kebayang kan jika semua keluarga yang memiliki ternak pulang gembala secara bersamaan??).

Dalam musim ini, beberapa keluarga juga kadang mengirim Kudanya ke Pulau tersebut hingga musim tanam berakhir, hal ini dimaksudkan agar supaya ternak-ternak tersebut tidak mengganggu tanaman petani, dan bagi para warga yang melanggar (tidak mengirim kerbaunya ke Pulau Rakit tersebut, akan mendapat sangsi). Budaya Pemindahan ternak ke Pulau  masih berlangsung hingga saat ini.

sumber tulisan : Lombok-Sumbawa Backpackers
Share:
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar