Fakta Unik dan Menakjubkan Tentang Desa Mantar

Baca Juga

Indonesia memang negeri yang dikarunia berupa-rupa keunikan dan pesona yang tak ada habis-habisnya. Tak terhitung jumlahnya. Kalaupun terhitung saya yakin masih banyak yang belum sempat dihitung hehehe. 

Tak perlu jauh-jauh mencari keunikan dan pesona itu. Di sutau tempat yang tak jauh dari tempat tinggal saya tersebutlah sebua desa yang belakangan ini sedang hitz didatangi dan dibicarakan orang-orang baik offline maupun online. Dari wisatawan lokal, luar daerah hingga wisatawan mancanegara. Buat mereka yang datang ke Sumbawa, belum afdol liburannya jika belum ke Desa Mantar. Lalu ada apa dengan desa Mantar? apa yang menarik dari sebuah desa kecil di puncak bukit itu? Yuk simak Fakta Unik dan Menakjubkan tentang Desa Mantar berikut ini.

1. Desa dipuncak Bukit

Mungkin kalian akan berpikir bahwa desa di atas bukit mah banyak banget di Indonesia. Ntar dulu.. Mantar berada di Puncak bukit dengan ketinggian 630 mdpl, diperlukan kendaran yang kuat dan tangguh untuk menuju kesana karena medan jalan yang cukup menantang adrenalin. Kalau ingin lebih seru lagi kalian bisa berkuda kesana, lama perjalanan lebih kurang 1 jam dari desa Tua Nanga. Itu doank? No! Jika biasanya pemukiman di atas bukit tidak teratur karena tekstur tanah yang tidak rata maka di Mantar lain lagi. Tektur daratan Mantar rata sebagaimana desa di bawah bukit pada umumnya. Rumah-rumah penduduk juga tertata rapi, rumah-rumah panggung khas Sumbawa berderet teratur seperti rumah di Desa-desa di Sumbawa pada umumnya. Karena tekstur tanahnya yang rata maka masyarakat Mantar sebagian besarnya adalah petani sawah yang menanam padi dan palawija di sawah-sawah mereka. Lalu airnya dari mana?? itu dia uniknya, meski di atas bukit nan tinggi Desa Mantar memliki perairan yang baik yang berasal dari Mata Air yang mereka keramatkan di desa itu walaupun pada Musim kemarau debet airnya berkurang dan hanya cukup untuk menjadi sumber air bersih yang digunakan warga untuk kehidupan sehari-hari saja. Sebuah berkah yang unik ya.



2. Sejarah dan Mitos

Ada beberapa versi cerita tentang asal usul Desa Mantar.  Versi pertama, Konon pada zaman dahulu kala sebuah kapal besar terhempas ombak ke garis pantai Tano. Kapal besar itu memuat orang-orang dari berbagai etnis. Ada China, Negro, Arab, dan ada yang albino. Mereka kemudian berjalan mencari tempat yang tepat untuk memulai hidup baru. Mereka berjalan ke sebuah bukit yang mereka sebut Mount Tarry (Mount; Bukit, Tarry; Tinggal) yang lama kelamaan disebut Mantar. Sisanya terus berjalan ke arah selatan Sumbawa barat dan membuat pemukiman sendiri-sendiri dengan nama masing-masing seperti Sang Kiong Kiang (Serang Sekongkang), Ca Lau Nang (sekarang Talonang) dan lain-lain. Konon yang tinggal di Mantar adalah termasuk 7 orang albino yang hingga saat ini jumlahnya masih tetap 7 orang. Biasanya ketika ada albino baru lahir ke 8 maka itu pertanda akan ada albino lain yang meninggal. 

Versi kedua, Desa mantar ini mempunyai cerita sejarah yang kental, konon penduduk desa Mantar merupakan 7 orang yang terdiri atas orang Afrika, Jerman dan Indonesia (salah satunya dari Gresik) yang terdampar pada abad ke 16 karena kapalnya karam. Mereka berjalan kepuncak dan bertemu dengan seorang Mantar (menteri/jenderal) dan ditunjukan sumber air disana untuk bertahan hidup. Akhirnya mereka menetap dan berkoloni.

3. Peninggalan Bersejarah

Jejak jejak para pendahulu Desa Mantar dapat kita jumpai di mesjid desa Mantar berupa dua buah guci kuno yang katanya melambangkan pria dan wanita. Berasal darimana guci tersebut, hingga saat ini belum ada informasi lebih lengkap. Selain itu di mantar terdapat sebuah Gong besar yang berada di Sumber mata air di Desa Mantar, konon Gong ini dulunya digunakan untuk menutup mata air yang teka henti-hentinya mengalir hingga hampir membuat banjir.

4. Pemimpin Desa

Salah satu syarat untuk bisa menjadi pemimpin desa Mantar adalah harus salah satu keturunan orang Gresik yang pertama kali terdampar di desa ini. Karena konon ketika kapal mereka terdampar dan ketima mereka hendak mencari sebuah tempat untuk bermukim mereka berikrar bersama bahwa yang akan menjadi pemimpin mereka adalah orang Indonesia (Gresik) hingga seterusnya kelak.  Waah orang Gresik harus berkunjung nih ke Mantar, kali aja ntar bakalan terungkap sebuah fakta barutentang hubungan orang gresik dan Mantar.

5. Lokasi Syuting Film Serdadu Kumbang

gambar ; google
Pesona Desa Mantar ternyata menarik perhatian pasangan sineas terkenal Indonesia Ari Sihasale dan Nia Zulkarnen. Mereka membuat sebuah film berlatar Desa Mantar dengan segala panoramanya yang bercerita tentang seorang anak yang mempunyai cita-cita terpendam dan usahanya untuk bisa meraih cita-cita itu. Sejak film Serdadu Kumbang tayang di bioskop seluruh Indonesia, Desa Mantar menjadi semakin Ramai dikunjungi wisatawan. Mereka melakukan napak tilas lokasi-lokasi keren di beberapa scene film tersebut seperti Pohon Cita-cita, tebing tempat Para Serdadu Kumbang bercengkrama dengan Papin, dan banyak lagi. Sekarang lokasi-lokasi itu semakin indah setelah di poles dan dibenahi oleh pemerinta setempat.

6. Nonton Barapan (Karapan) Ayam

photo : cumilebay.com
Jika di tempat lain ada karapan sapi, kerbau atau kuda, di Mantar ada permainan rakyat yang unik dan pasti seru; Karapan Ayam. Ya dua ekor ayam dipasangkan dan digiring menuju finish secepat mungkin. Sebuah permainan rakyat yang antimainstream ya hehehe, tapi ini beneran ada lho di Sumbawa khususnya di Desa Mantar. Ayam-ayam perkasa berlari menyamakan langkah untuk menjadi yang tercepat dan terbaik.

Ahh kayaknya kurang begitu seru kalau gak liat langsung. Sebaiknya liat langsung aja ya, genks! Apalagi kalau kamu bisa nyobain langsung jadi joki ayamnya. Pasti lebih seru lagi. Sudah menikmati alam mantar, sejarahnya, kehidupan masyarakatnya, lengkap sekali rasanya kalau mencoba Barapan Ayam.

7. Lokasi Paralayang TROI Seri III 2016

Beritanya bisa di baca disini

-----------------------------------------------------------

Di bawah ini kalian bisa liat betapa menakjubkannya Desa Mantar.



Share:
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar