Baca Juga
LSOtour. Siapa sangka ternyata di pulau kecil
bersejarah, unik sekaligus indah di Utara pulau Sumbawa ini ternyata
menyimpan Stromatolit (resen) yang baru diketahui pada tahun 1984 lewat
sebuah ekspedisi gabungan Indonesia- Belanda ke Indonesia Timur melalui
kapal marin Snellius II (Tomascik et al., 1997, The Ecology of the
Indonesian seas, vol. II, Periplus; dan Monk et al., 1997, The ecology
of Nusa Tenggara and Maluku, Periplus).
Dan ternyata pulau Satonda adalah bekas
gunung api yang kemudian terbentuk danau kawah yang disebut danau
Motitoi. ditepi danau inilah para ilmuwan menemukan sebaran luas terumbu
gampingan Stromatolit. Danau Motitoi merupakan danau kawah berkadar
alkalin (Soda), kedalaman danau ini mencapai 69 meter dan luasnya
mencapai 77 hektar. Dari penyelidikan tersebut menunjukkan
bahwa Stromatolit di Danau Motitoi bermula pada 4000 tahun yang lalu dan
merupakan stromatolit yang diproduksi oleh cyannobacteria.
Pulau
Satonda dan danau kawahnya oleh karena itu, merupakan laboratorium
paleo-oseanografik yang sangat menarik yang berkembang pada saat Resen.
Di danau kawah alkalin Motitoi miskin
biota tetapi kaya mikrobialit gampingan. Danau Motitoi memiliki
ciri-ciri laut Pra-Kambrium dan Paleozoikum. Menyelam di Danau Motitoi,
Pulau Satonda ibarat memasuki mesin atau terowongan waktu yang membawa
orang dari Resen ke ratusan-ribuan dan jutaan tahun yang lalu saat
Paleozoikum bahkan Pra-Kambrium. Maka, pulau sekecil Satonda yang belum
tentu muncul atau bernama di banyak atlas anak sekolah, ternyata punya
status keilmuan yang sangat besar.
Dari sisi keindahan, Danau Motitoi
Satonda sangat mengagumkan, kita bisa mandi dan berenang atau bermain
kayak didalam danau. Jika ingin melihat pemandangan yang lebih indah
lagi, kita bisa mendaki ke bukit yang mengitarinya, dari sana kita bisa
melihat pesona danau Motitoi serta pemandangan indah pulau Moyo dan
Gunung Tambora.
Dari sisi sejarah, danau ini merupakan
tempat peristirahatan Sang Bima, ketika menuju ke bagian Timur
Indonesia, sebelum kemudian menuju Bima lalu menyatukan beberapa ncuhi
menjadi satu dan Sang bima diangkat menjadi Raja pertama bergelar
“Sangaji”
Satonda dalam bahasa Mbojo atau Bima bisa
diartikan “Selangkah”, mungkin karena jaraknya yang begitu dekat dengan
daratan Utara pulau Sumbawa. ada juga yang mengatakan bekas telapak
kaki. atau jejak. iya, pulau Kecil Satonda memang akan terlihat seperti
jejak telapak kaki bagian kanan jika dilihat dari puncak Gunung Tambora.
Menarik bukan? Ayo ke Sumbawa!!
Sumber: http://www.mail-archive.com
Editor : Takwa Sajidin
Follow @JelajahSumbawa