Festival Budaya Sumbawa 2012

Kiak G-Art and team kembali mengulang spektakuler FBS 2011 lalu di panggung FBS 2012 di Komplek KTC Taliwang Sumbawa Barat. Jika di FBS 2011 Kiak G-Art menampilkan prosesi "Pangantan Tokal Basai" atau Resepsi Pernikahan ala Sumbawa maka di FBS 2012 Kiak g-Art menyuguhkan prosesi "Pangantan Barodak" yang di buat sedemikian apik, penari-penari dengan balutan kostum yang sedap di lihat, musik yang menghentak menelusuk hingga ke hati dan keseluruhan prosesi Pangantan Barodak yang syarat makna dan filosofi.

Pangantan Barodak adalah prosesi luluran bagi calon mempelai wanita sebelum melaksanakan ijab kabul. Memang ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh calon pengantin di Sumbawa dan semuanya mempunyai makna filosifi tersendiri. Salah satunya Pangantan Barodak ini. Berikut urutan acara/ritual yang harus dilalui calon pengantin di Sumbawa : Bakatoan, Basaputis, Barodak, Akad Nikah, Tokal Basai.
Share:

Jejak Sang Bima di Situs Wadu Pa’a (Batu Pahat) Bima Sumbawa

Sekitar akhir abad ke-19 beberapa peninggalan Hindu banyak ditemukan di pulau Sumbawa bagian Timur. Hal ini diungkapkan oleh Rouffar pada tahun 1910. Situs seperti Ganesha dan Mahakala, Lingga, Prasasti banyak ditemukan di Bima dan sekitarnya bahkan sampai sekarang. Salah satunya adalah Situs Wadu Pa’a. Dalam buku Legenda Tanah Bima yang ditulis Alan Malingi, diceritakan bahwa pada saat Sang Bima hendak meninggalkan Bima, dia didatangi oleh Para Ncuhi (Kepala Suku) untuk dimintai kesediaan menjadi pemimpin tanah Bima. Pada saat itu, Sang Bima sedang memahat tebing di mulut Kota Bima,tepatnya di Kaki Bukit Lembo dusun Sowa Desa Kananta kecamatan Soromandi. Mengunjungi Situs ini dapat dilakukan melalui jalan darat maupun lewat Jalur laut dengan menaiki Motor Boat yang memakan waktu sekitar 1 Jam perjalanan.

Dalam berbagai literature sejarah, Situs Wadu Pa’a (Batu Pahat) merupakan salah satu situs Candi Tebing yang memiliki nilai histrois yang cukup tinggi. Wadu Pa’a merupakan tempat pemujaan agama Budha, atau mengandung unsure Budha dan Siwa. Hal itu diperkuat dengan ditemukannnya Relief Ganesha, Mahaguru, Lingga-Yoni, relief Budha(Bumi Sparsa Mudra), termasuk stupa yang menyerupai bentuk stupa Goa Gajah bali atau stupa-stupa di Candi Borobudur yang berasal dari abad X. Hal itu didukung dengan terteranya Candrasangkala pada prasasti yang berbunyi Saka Waisaka Purnamasidi atau tahun 631 Caka yang disesuaikan dengan tahun 709 Masehi. 
Share:

Rangkaian Acara HARLAH KSB dan Festival Budaya Sumbawa 2012

Ayo jadi bagian dari acara Ulang Tahun ke-9 Kabupaten Sumbawa barat yang dirangkaikan dengan kegiatan tahunan Pemprov NTB Festival Budaya Sumbawa 2012 yang akan menampilkan berbagai macam seni budaya Sumbawa dan upacara adat yang di kemas teratrikal di atas panggung gemerlap. Seperti tahun sebelumnya Festival Budaya Sumbawa 2012 dipersiapkan dengan konsep yang spektakuler dan penuh warna.  
Festival BUdaya Sumbawa 2011
Jadi, jika kawan-kawan punya niat traveling ke Sumbawa, bulan inilah waktu yang tepat. Berikut jadwal kegiatan HARLAH Kabupaten Sumbawa Barat ke-9 dan Festival Budaya Sumbawa 2012.
Share:

Dipo Andy dan Karya-Karyanya

Satu lagi putera Sumbawa yang terkenal karena karya-karya lukisan yang memiliki teknik dan cita rasa tersendiri. Dialah Dipo Andy. Ayok kita berkenalan dengan pelukis yang saat ini sedang menggelar pameran di Surabaya yang bertema  APPROPRIATING MARGINALITY. Pameran tunggal ini di mulai 28 Oktober sampai 7 November 2012. Jadi kawan-kawan yang saat ini sedang berada di Surabaya ayo serbu Solo Exhibition nya bang Dipo Andy. Siapa tahu bisa berkenalan langsung dengan beliau. Berikut Sedikit profil dari Dipo Andy yang berhasil JS kumpulkan. 

Dipo Andy dilahirkan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 1975. Lulusan Institut Seni  Indonesia Yogyakarta (1999), dikenal sering memiuhkan imaji figur-figur terkenal seperti Marilyn Monroe, David Beckham, Fidel Castro dan sebagainya. Ia dikenal serius melakukan eksprimen dengan  teknik komputer grafik untuk menghasilkan efek holografik  pada karya-karyanya.  Pada 1999 ia terpilih sebagai 5 besar nominasi Indonesia Art Award (Philip Morris). Pada 2004 ia pernah mengikuti  Biennale Bangladesh di Dakha. Beberapa tahun terakhir Dipo membuat karya-karya instalasi.
 “33 Desire Bombs” menyajikan bom rakitan, lengkap dengan jam penghitung waktu peledakan. Secara fisik, kita seperti diajak untuk lebih dekat mengenali perangkat pembunuh massal. Benda-benda ini tentu mengingatkan kita pada aksi-aksi kekerasan atau terorisme yang pernah mengguncang Indonesia dan beberapa negara lain di dunia.
Share:

Ayo Sukseskan Festival Moyo 2012

Indonesia Travel. Keindahan Pulau Moyo di Nusa Tenggara Barat memang tidak diragukan lagi dan akan semakin memesona dengan hadirnya sebuah festival besar bertajuk Moyo Festival 2012. Event menarik ini akan berlangsung pada 29 Oktober 2012 di Pulau Moyo dan beberapa tempat lainnya di Pulau Sumbawa.

Moyo Festival 2012 merupakan salah satu program dari kampanye pariwisata Pulau Sumbawa dengan slogan “Go Sumbawa 2012”. Acara ini akan menampilkan berbagai kegiatan menarik seperti berburu di Pulau Moyo, sepeda gunung, pemecahan rekor dunia menyelam terlama dan melibatkan sejumlah besar penyelam, serta ada juga kegiatan unik menggiring kerbau dari laut ke padang rumput. Jangan leewatkan pula menyaksikan balap karapan banteng, balap kuda, kerbau hias, triathlon, lomba memancing, dan penanaman terumbu karang di Teluk Saleh.
Share:

Situs - Situs Sejarah di Sumbawa

1. MAKAM SAMPAR
Letaknya tidak jauh dari kota Sumbawa besar, sekitar 1 km arah timur Dalam loka.Dengan mendaki bukit setinggi 100 m dari Ai-Awak maupun Keban-Lapan kelurahan seketeng, Sumbawa Besar, kita akan langsung tiba di depan gerbang lokasi perkuburan Makam Sampar.Situs ini disebut Makam Sampar, karena terletak di atas sampar (daratan di atas bukit). 

Sengaja di tempatkan di atas bukit mengikuti tradisi para leluhur yang biasanya membuat Makam / perkuburan di atas bukit. Agak berbeda dengan makam-makam disekitarnya karena dimakam sampar ini merupakan kuburan para raja Sumbawa terdahulu bersama ahli kerabatnya.Meskipun lokasinya diatas bukit, namun tidaklah lebih tinggi dari makam-makam rakyat biasa di sekitarnya. Dan bahkan masih ada makam-makam  rakyat biasa yang berada lebih tinggi dari makam sampar itu sendiri. 

Makam Sampar dikelilingi oleh batu-batu yang disusun sedemkian rupa seperti tembok setinggi 1 m yang membatasinya dengan kuburan masyarakat biasa.Siapa nama-nama raja Sumbawa yang dikuburkan di makam sampar tidak dapat ditunjukkan  dengan pasti karena tidak ada tanda-tanda khusus yang dicantumkan pada tiap kuburan. Hal ini terjadi dengan alasan bahwa islam tidak memperkenankan pengkultusan terhadap kuburan.Sekarang ini disebelah timur Makam Sampar telah dibangun perumahan Bukit Permai, sehingga makin mudah kita mengunjungi Makam Sampar. Untuk mengunjungi kita dapat dipandu oleh juru Peliharanya Ahmad Yani yang tinggal di Keban Lapan Seketeng Sumbawa.
Share:

Tradisi Tahunan, Kerbau dan Kuda Berenang di Sumbawa

Pulau Sumbawa disamping memiliki kekayaan alam perupa pertambangan  pertanian dan peternakan, serta perikanan, juga memiliki kekayaan budaya. Kali ini kami  mengangkat sebuah budaya Tahunan masyarakat yang ada di Pulau Sumbawa, khususnya bagian kecamatan Empang dan Plampang.

foto oleh Kejari-marabahan.blogspot.com
Jika selama ini anda mengenal Lomba kerbau berenang di rawa-rawa di Kalimantan, maka di Sumbawa Khususnya Kecamatan Plampang dan Empang memiliki sebuah budaya tahunan yang unik dan menarik, Bilamana musim penghujan datang, dan para petani mulai melakukan aktifitas menanam padi di sawah-sawah, maka para penduduk yang memiliki ternak akan menyebrangi ternak-ternaknya kesebuah pulau yang bernama Pulau RAKIT. Pulau Rakit merupakan salah satu pulau yang memiliki keindahan alam bawah laut yang ideal untuk kegiatan Fishing, Snorkeling dan Swimming.
Share:

Kisah Cinta Merak Jawa dan Santoana Sumbawa

Pada zaman dahulu di Pulau Jawa, hiduplah seekor burung cantik bernama Merak. Bulunya mengkilat, berwarna indah. Lehernya panjang jenjang dengan kibasan ekor bagaikan kipas. Merak yang cantik ini mendengar cerita dari teman-temannya sesama burung. "Ada seekor burung gagah bernama Santoana. Burung ini tinggal di Pulau Sumbawa. Hanya burung inilah yang pantas menjadi jodohmu. Kamu cantik dan Santoana gagah…"
Hampir setiap hari Merak mendengar kata-kata ini dari teman-temanya. Akhirnya, pada suatu hari, Merak memutuskan untuk mencari Santoana. Di suatu pagi yang dingin, Merak pun pergi meninggalkan Pulau Jawa, yang ada di pikirannya hanyalah Santoana yang tampan. Perjalanan Merak memakan waktu berhari-hari. Beberapa laut dan pulau sudah dilewati.
Share:

29 Rekor Dunia yang Ada di Indonesia

Pulau Bungin
Kita Patut berbangga dan lebih menjaga lagi alam dan lingkungan kita karena menurut iLophIndonesia ada 29 Rekor Indonesia di Mata dunia, dan dua diantaranya ada di Tanah Kita, Samawa! Semoga ini bisa memotivasi kita untuk lebih mencintai dan menjaga segala sesuatu yang kita miliki.

Karena apalah artinya kekayaan alam dan warisan generasi terdahulu jika hanya di lihat dan banggakan saja tanpa ada usaha untuk menjaga dan mengembangkannya. Semuanya akan menjadi semakin indah awet jika kita menjaga dan merawat dengan rasa cinta.


Berikut 29 Rekor Dunia yang ada di Indonesia :
Share:

Mengunjungi Desa Serdadu Kumbang : Desa Mantar Part II

Kami memasuki gerbang desa mantar sembari menerka-nerka yang mana lokasi syuting Serdadu Kumbang. Kami terkagum-kagum dengan desa ini bahkan sejak awal memasukinya. Adalah jarang sebuah desa di puncak gunung dengan tanah datar yang luas seperti ini. Di sini terdapat banyak sawah-sawah seperti di desa-desa di bawah sana. Saya bertanya-tanya pengairannya bagaimana? Tapi pertanyaan itu belum begitu penting karena pertanyaan penting yang harus kami jawab berdua adalah dimana kami akan mampir untuk istirahat walau sejenak? Tentu saja sebelum kami memutuskan untuk ber-sksd dengan warga kami mencari jalan lain dulu. Aswar mengutak atik kontak di hanphonenya yang sinyalnya timbul tenggelam, sementara aku ikut membantu dengan berdoa semoga saja ada orang disini yang bisa kami datangi rumahnya karena terus terang aku adalah pemalu hehe. Kami bisa saja ke rumah pak kepala desa lalu bercengkrama dan seterusnya tapi Aswar bilang dulu dia punya kenalan seorang guru disini yang pernah berurusan ke kantornya. Sebelum menemukan nomor dan nama orang yang dimaksud kami mencari kios untuk meredakan dahaga. Tak tanggung-tanggung satu botol air mineral ludes kubuat.

Rasanya hidup mulai lebih indah saat air mulai mengalir di kerongkongan dan keseluruh tubuh. Kami bercengkrama dengan pemilik kios yang sangat ramah, padahal jika diliat dari rupa, bapak ini seperti preman dengan baju tanpa lengan dan kupluk abu-abu dikepalanya. Wajahnya yang keras ternyata berbanding terbalik dengan sikapnya pada kami. Menyenangkan. Hingga akhirnya ketemulah nama bapak yang kami cari. Namanya Pak Rusdi, guru SD di Mantar. Kami langsung menanyakan rumahnya ke bapak pemilik kios dan dengan tenang si bapak menunjukkan kepada kami jalan menuju rumah pak rusdy.
Share:

Mengunjungi Desa Serdadu Kumbang : Desa Mantar Part I

Sebuah kesempatan yang patut saya syukuri karena bisa mengunjungi desa Wisata sekaligus Desa yang membuat saya penasaran sejak kecil dulu. Desa Mantar dengan segala cerita dan keunikannya telah saya dengar sejak masa kecil dulu. Tentang asal usul mereka, tentang orang-orang albino mereka dan tentang kerendahan hati mereka semua membuatku ingin kesana tapi kesempatan belum berpihak pada saya hingga akhirnya liburan lebaran beberapa waktu lalu saya berkesempatan kesana. 

Awalnya saya membuat sebuah status di blackberry messanger saya bahwa saya ada rencana berkunjung ke Mantar, siapa yang mau ikut mari kita tentukan harinya. Hasilnya tidak ada yang merespon entah kawan-kawan sedang sibuk dengan liburan lebarannya atau malah tidak tahu Mantar itu apa? sampai akhirnya Aswar, temanku yang merupakan salah seorang pegawai Dikpora KSB merespon. Dia juga punya niat kesana dan belum punya partner karena beberapa kali berencana selalu gagal. Nah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Gayung telah bersambut dan kamipun menentukan harinya. Tak mau buang-buang kesempatan, kami langsung merencanakan besoknya berangkat kesana, rencananya kami akan bertemu di depan Pasar Seteluk jam 7 pagi, lalu menitipkan motor kami di rumah temannya Aswar dan kami akan menumpang Ranger yang setiap pagi mengangkut warga Mantar menuju pasar Seteluk. Rencana Kelar!
Share:

Berkunjung ke Pulau Kaung

Pulau Kaung terletak di kecamatan Buer kabupaten Sumbawa dengan jarak tempuh 4 jam dari Mataram ibukota provinsi NTB. Desa ini merupakan perkampungan nelayan dengan di kelilingi hamparan laut yang luas dan pemandangan yang mempesona mata. Udara yang sejuk serta pemandangan yang indah dapat membuat kita relaksasi sejenak dari kepengatan kota. Masyarakat desa yang terkenal ramah dapat juga kita jumpai di desa ini. Masyarakat Desa Pulau Kaung sebagian besar berprofesi sebagai nelayan 

Desa Pulau Kaung mempunyai potensi keindahan alam yang dapat di manfaatkan untuk parawisata sebagai desa wisata bahari. Dengan adanya akses jalan yang mudah di tempuh, pemandangan yang indah, hamparan sawah yang luas serta lokasi yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Di pulau ini sedikit ditemui lahan pertanian maupun peternakan. Lahan-lahan yang ada dimanfaatkan untuk membangun rumah tinggal. Ketiadaan lahan di atas membawa keunikan tersendiri, karena ternak (kambing) di pulau ini tidak hanya memakan dedaunan, tetapi juga kertas, ikan laut, dan kain-kain baju yang telah robek. Sebagian besar penduduknya adalah nelayan tradisional Kaung
Share:

Moment Festival Pabiring 2012

Liburan lebaran kali ini memang benar-benar seru, banyak moment bagus yang bisa di abadikan. Salah satunya kemarin saya berkesempatan untuk ikut memotret acara Festival Pabiring 2012 (24-26 Agustus 2012) di desa pesisir Labuan Mapin kecamatan Alas Barat. Festival Tahunan yang di adakan oleh masyarakat pesisir dan pemerintah daerah ini dulunya hanya acara tradisional yang di lakukan oleh masyarakat pesisir saja, lalu kemudian para seniman, penggiat pariwisata dan pemerintah mengemas acara ini lebih besar dan meriah sebagai aset daerah untuk menarik wisatawan.

Saya sendiri baru pertama kali ini menyaksikan dan berada langsung disini, memang unik, bagus dan meriah namun sayang sekali masih kurang penataan acara. sehingga masih terlihat kacau dari alur acara. Tapi itu bukan hal yang terlalu saya pusingkan biarlah menjadi pelajaran untuk kedepan. Saya sangat senang karena bisa berkesempatan memotret penari Dila Malam yang cantik-cantik di acara tersebut. 

Yuk kita intip.
Share:

Kain Tenun Mbojo: Tenunan Tradisional Khas Bima, Pulau Sumbawa

Indonesia Travel. Identitas suatu budaya dapat beragam bentuk dan jenis dengan keunikan dan kearifan lokalnya masing-masing. Salah satu dari sekian banyak bentuk budaya khas Nusantara adalah ragam tenunan.  Kain tenun mbojo, misalnya, merupakan kain tenun khas asal daerah Bima dan beberapa daerah di sekitar Gunung Tambora, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kain tenun mbojo telah dikenali sejak dahulu sebagai tenunan Kerajaan Bima, yaitu salah satu Kerajaan Islam yang tersohor di Nusantara bagian Timur. Oleh karenanya, keberadaan kain ini tidak lepas dari sejarah perkembangan Islam pada masa itu.
 
Karena kekhasan dan keunikannya, kain tenun mbojo menjadi komoditi penting yang diperjualbelikan oleh para pedagang Mbojo sejak berabad-abad lamanya. Persebaran kain tenun mbojo telah merambah hingga ke beberapa wilayah di Nusantara bahkan hingga ke Negeri China. Konon sejak abad ke-16 M, sebagai masyarakat maritim, pedagang Mbojo berperan aktif dalam perdagangan Nusantara. Mereka sudah berlayar hingga ke wilayah Jawa, Maluku, Malaka, dan bahkan sampai ke China. Hubungan perdagangan masyarakat Mbojo dengan Jawa bahkan tercatat dalam Kitab Negarakertagama. Disebutkan bahwa perdagangan kedua daerah tersebut telah berlangsung sejak zaman kekuasaan kerajaan Kediri atau sekira  abad ke-12 M.
Share:

Kain Tembe Bima di Jogja Fashion Week 2012

Selamat hari sabtu kawan-kawan!
Ada yang beda nih dari postingan sebelumnya di JelajahSumbawa.com. Beda karena.... kalau biasanya yang diposting disini tentang traveling dan foto-foto seputar pariwisata Sumbawa, kali ini kita akan diberi sebuah motivasi dan inspirasi oleh mas Danny Mardiansyah putera Sumbawa yang adalah seorang desainer muda berbakat dengan rancangan-rancangannya khas Sumbawa. Siapa dia? Baca sampai kelar ya.

Beberapa saat lalu saat sedang membuka akun facebook, tanpa sengaja saya melihat foto-foto model cantik sedang berpose di atas catwalk di album facebook bro Fahry, sekilas tak ada yang terlalu menarik perhatian. Tapi setelah melihat lebih lama dan lebih dekat barulah jelas, sang model sedang memperagakan pakaian bermotif unik dan etnik yang tak lain adalah motif Kain tenun Tembe Bima. Sangat khas! seketika saya langsung taretarik untuk melihat foto-foto berikutnya di album tersebut, dan sungguh mengagumkan dan bangga saat melihat itu. Lalu setelah itu sayapun mencoba melihat siapa di balik pakaian-paian cantik dan elegant tadi. Dialah mas Danny Mardiansyah, Pria asal Sumbawa, berdarah Bima - Sumbawa yang lahir dan tumbuh di Sumbawa.

Adalah sebuah kebanggaan tersendiri ketika seorang putera daerah dengan bangga memperkenalkan khas daerahnya lewat karya-karya yang ia tekuni. Begitulah, saya langsung ingin bertanya-tanya pada mas Danny tentang karyanya dan lain sebagainya yang nantinya bisa kita jadikan motivasi untuk berkarya di bidang masing-masing sembari mengangkat tinggi-tinggi nama daerah tercinta : Sumbawa.
Share:

Tradisi Dila Leman Sumbawa Barat di Bulan Ramadhan

Sumbawabaratkab.go.id - Dila Leman adalah tradisi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat pada setiap moment ramadhan. Zaman dulu tradisi ini dilaksanakan dalam bentuk menyalakan penerangan dengan menggunakan lampu tradisional berupa pelita, diletakkan di depan rumah penduduk pada sepuluh malam terakhir dan setiap malam ganjil. Oleh orang tua kita pada zaman dulu, ini dilakukan untuk mengingatkan kita bahwa setiap malam ganjil adalah malam kesempatan buat umat muslim untuk bertemu dengan malam seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.

Bupati Sumbawa Barat, DR KH Zulkifli Muhadli SH.,MM, dalam setiap kunjungan safari ramadhannya di beberapa Kecamatan, menghimbau kepada seluruh Pemerintah dari tingkatan RT hingga Kecamatan untuk dapat mengaktifkan kembali budaya dila leman. Kyai Zul, menyampaikan bahwa tradisi ini mempunyai 2 manfaat buat kita umat muslim di Kabupaten Sumbawa Barat. Yang pertama, dengan aktifnya kembali budaya dila leman, masyarakat muslim akan diingatkan bahwa malam tersebut adalah malam ganjil pada 10 malam terakhir. Dengan begitu, pada malam tersebut masyarakat akan terpanggil untuk melakukan ibadah sebanyak-banyaknya secara khusyu, dan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Manfaat ke-dua menurut kyai zul, bahwa budaya ini adalah tradisi yang harus terus dipertahankan, karena selain sebagai ciri khas kita masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat, juga mempunyai nilai culture yang luar biasa yang dapat diwariskan kepada anak cucu kita.
Share:

Peluncuran Majalah Budaya "Bulaeng"

Yah akhirnya sebuah majalah budaya yang bernama Bulaeng di luncurkan tanggal 4 Agustus malam kemarin di kediaman mas Poax Iben. Seorang seniman sekaligus pengamat seni yang tak pernah kehabisan ide dalam hal seni, berkesenian dan segala sesuatu tentang seni.

Saya tidak punya banyak info tentang majalah Bulaeng ini karena malam itu saya pulang lebih awal (jam 00.00) bukan karena saya cinderella boy yang harus pulang tengah malam ya, tapi karena saya punya permaisuri yang kesepian di rumah. Jadi saya hanya bisa menyaksikan awal-awal acara (yang sebetulnya sangat panjang untuk acara awal). Meski cuma sebentar tapi saya dapat menikmati beberapa pertunjukan kawan-kawan yang datang. Yah, acara semi formal ini (atau tepatnya sangat semi formal) boleh dihadiri oleh siapa saja yang mau. Karena acara yang di adakan di halaman rumah mas Paox ini terbuka buat siapa saja yang ingin datang. Ajakan juga hanya lewat facebook kecuali untuk tamu-tamu yang dirasa penting seperti seniman, tokoh-tokoh budaya dan sebagainya yang datang pada malam kemarin.

Seperti nama bidangnya, Majalah Bulaeng nantinya akan terisi dengan peristiwa-peristiwa, lakon, artikel dan sebagainya tentang budaya tentu saja. Nama Bulaeng diambil dari bahasa Sumbawa yang berarti Emas. Kata Bulaeng sering dipake untuk menyebut / motto tidak resmi Sumbawa (Samawa), Samawa intan bulaeng artinya Sumbawa Intan Emas, maksudnya Sumbawa adalah wilayah yang makmur, subur, dan kaya akan hasil bumi yang mengendap di bawahnya seperti emas, perak, tembaga dan lain sebagainya. Yah, memang begitulah adanya. Sumbawa memang tanah yang kaya hanya saja masyarakat lokal kurang mahir dalam pengelolaannya. Akhirnya muncullah perusahaan tambang asing yang mengeruk isi bumi Sumbawa yang jika tidak dipantau akan berakibat fatal.

Nah.. kemana nih arah pembicaraannya. Yah, intinya majalah Bulaeng nantinya akan menampung segala sesuatu tentang budaya khusunya budaya Lokal. Kita tunggu saja kiprahnya dan bagi teman-teman yang berminat memiliki Majalahnya, nanti bisa comment di postingan ini. Berikut foto-foto suasana malam launchingnya (Ini cuma acara awal aja)
Share:

Masih Tentang Pesona Poto Tano - Sumbawa


Menuju Sumbawa atau hendak keluar Sumbawa melalui jalur laut tentu kita tak akan melewatkan Poto Tano. Pelabuhan yang merupakan "lawang desa" kata orang Sumbawa. Disini kau akan menemukan gugusan-gugusan bukit batu dengan rumput-rumputnya yang apabila sedang kemarau berwarna kuning serupa bulu jagung kering, bila musim hujan terlihat sangat hijau suburlah ia menyejukan mata. Tapi apapun musimnya bukit-bukit da pulau-pulau kecil itu tetap mempesona dan menarik untuk di lihat. Bgeitu juga dengan laut dan semua elemen di Poto Tano, menarik untuk di abadikan. Maka tak salah jika aku tidak bisa mendiamkan kamera begitu saja jika sedang berada di tempat ini. Meski sudah berkali-kali memotret objek yang sama tetap tak pernah bosan. Inilah luar biasanya ilahi, Karyanya luar biasa dan tak akan habis untuk dinikmati.

Yah, inilah Pelabuhan Poto Tano. Pelabuhan yang terletak di desa bersahaja  Poto Tano. Pulau-pulau kecil yang seperti terhampar begitu saja membuat pemandangan disini mempunyai daya pikat tersendiri. Melihat pulau-pulau kecil yang hijau itu, menggelitik rasa penasaran untuk menyambanginya suatu saat. Pastilah lebih indah disana.

Jika kamu adalah pendatang yang baru saja tiba di Poto Tano, aku ingin bertanya. Kau hendak ke mana dari sini? ke Sumbawa Barat? Sumbawa Besar, Bima atau Dompu? Jika jawabanmu ke Sumbawa barat makan berbeloklah ke kanan di bundaran "Kemutar Telu" yang akan kau jumpai setelah keluar dari Pelabuhan. Tapi jika kau hendak ke Sumbawa besar, Bisa dan Dompu maka silahkan berjalan lurus mengikuti alur jalan yang di pinggir kirinya membentang lautan biu bening dan di kanannya menjulang bukit-bukit batu nan gagah sekaligus cantik. Melihat bukit-bukit dengan lembah sabana di kakinya mengingatkanku pada padang-padang rumput di negara-negara eropa. Andaikan di Sumbawa bersalju, maka bukin-bukit inilah bukit bersalju terindah barangkali. Ah.. tida berlebihan karena memang demikian menurut pandangan dan rasaku. Tapi tanpa saljupun tempat ini tetap menjadi favoritku untuk berhenti sejenak menikmati alam dan memanjakan mata. Meski terkadang aku harus ketinggalan kapal.

Oke, selamat menikmati foto-foto sederhana ini. di share sebanyak-banyaknya juga boleh.
Share:

Pantai Karang Bira' dan Keunikan Penduduknya

Selamat malam kawan-kawan blogger dan traveler!
Terkadang perjalanan hidup itu tidak selalu mudah dan baik-baik saja, ada saat-saat dimana masalah datang membuat oleng bahtera dan membuat kita terbangun dari kenyamanan kita. Bukan seperti apa masalahnya tapi seperti apa kita menyikapinya agar masalah yang datang bukan malah menjadi penghancur tapi menjadi sebuah pengalaman yang berharga atau menjadi sebuah pengingat bahwa hidup tidak selamanya indah, bahwa terkadang kita harus menyiapkan diri untuk sedih meskipun ditengah bahagia. 

Sejatinya hidup memang masalah. Tanpa masalah hidup pastilah datar dan tak berwarna tapi jangan juga cari-cari masalah. Hanya mereka yang bijak menyikapi masalah yang bisa memetik hasil baik bahkan dari hal tidak baik yang menjadi masalah. 

Oke baiklah, itu hanya sekedar intermezo. Sekedar pengingat untuk diri sendiri dan kita semua agar selalu berani menghadapi masalah, agar kita selalu siap dan bijak menghadapi masalah. Tidak ragu-ragu apalagi lari. Malam ini saya kembali ingin berbagi foto hasil jepretan saya tadi kemarin dan tadi siang saat jalan-jalan ke Pantai Karang Bira di sebelahnya Pantai La Pade yang terkenal itu. Tapi sebelumnya saya mau kasih tau kawan-kawan kalau Kampung Bira' itu adalah kampung pendatang yang sudah ada sejak jaman dulu dan masih terjaga sampai sekarang. 
Share:

Foto - Foto Sumbawa Tempo Dulu

Terimakasih sekali kepada Kak Ace atas koleksi foto-foto Para Pembesar Tana' Samawa dan moment-moment zaman dahulu ini. Ini membuktikan pada kita bahwa Sumbawa sejak zaman dahulu telah mengalami banyak kemajuan dan kerjasama dengan banyak daerah luar. Lihat saja YM.DEWA MASMAWA SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN III [1932~1958] pernah menjadi SEKRETARIS JENDRAL NEGARA INDONESIA TIMUR {NIT}yg berkedudukan di Makassar. Kemudian SISIN RANTAK, salah satu perhiasan atau asesoris Pakaian Pengantin Tradisional Sumbawa yg dikenakan pada kedua tangan Pangantan Sawai [mempelai]. Sebagaimana halnya CINDE ILAU [ cindai ], Sisin Rantak pun merupakan bukti adanya kontak budaya Sumbawa dg budaya luar (Arab dan India).
Panji atau Bendera LIPAN atau LIPAN API merupakan Bendera Perang Kesultanan Sumbawa. Bendera ini Selalu dibawa manakala pasukan Bala Cucuk menunaikan tugas pengamanan wilayah kesultanan dari ancaman musuh. Dewasa ini Bendera asli disimpan oleh pak Makadia keturunan dari Panglima Mayo sebagai hadiah dari Sultan Sumbawa krn berhasil sbg penakluk perompak dan bajak laut yg mengganggu perairan Sumbawa
Banyak hal menarik yang bisa kita galih di Sumbawa tentang kebudayaan dan sejarahnya. So, siapkan waktumu kawan untuk menjadi salah satu yang mengetahui langsung seperti apa Sumbawa masa lalu dan sekarang. Backpacking yuk!
Share:

Tips Traveling di Bulan Ramadhan

1.Perhatikan jadwal imsak dan maghrib waktu setempat
Tiap kota tentu memiliki jadwal imsak dan maghrib yang berbeda, agar tidak kecolongan tentunya kita wajib memperhatikan waktu setempat. kalau perlu bawa jadwal imsakiyah dan maghrib waktu setempat :)
2. Hormati bulan suci Ramadhan
Nah, buat cewe-cewe seksi yang demen traveling pake baju minimalis, di bulan Ramadhan ini akan lebih baik jika kita menghormati saudara-saudara yang menunaikan ibadah puasa. Buat yang cowo juga sama, sebaiknya lebih menutup aurat.. lhoh??? bingung?? #abaikan
3. Bawa perlengkapan sholat. 
Tau ga kalo masjid itu rasanya beda kalo di bulan Ramadhan? sumpah deh, coba aja.. traveling ke luar kota trus pas sore menjelang maghrib mampir ke masjid setempat. bukan karena emang di sediain ta'jil gratis [yang ini emang bonus, hehehe] tapi entahlah.. suasananya emang beda.. nah, kalo ke masjid otomatis kita juga harus nyiapin perlengkapan sholat..
Share:

Rekomendasi Rumah Makan Khas Sumbawa

Halo kawan-kawan Tau Samawa khususnya yang ada di Mataram saya ada informasi buat kawan-kawan... Sebelumnya saya selaku admin Jelajah Sumbawa online mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1433 H semoga ibadah kita Ramadhan kali ini lebih baik, lebih top dibanding sebelumnya dan harus full sebulan yah!

Sepat Ikan Bakar (sumber : google)
Jauh dari Tana' Samawa memang selalu bikin kangen. Apalagi suasana Ramadhan seperti ini rasanya ingin segera menyambangi Tana' Bulaeng kita. Belum lagi kangen masakan-masakan khas Ramadhan-nya yang tidak jauh-jauh dari rasa manis dan asam. Ya bisa di tebak, masakan itu adalah sepat, singang, gecok, jembrai kele, masin, dan lain-lain. Mau masak sendiri belum tentu ada waktu. Jangan sampai punya niat minta di kirimkan dari Sumbawa ya, karena percuma sampai ke tangan kamu sudah pasti tidak enak lagi. Siapa orang Sumbawa Asli yang tidak pernah menikmati Sepat atau Singang? haaha gak ada sepertinya.
Share:

Sepanjang Jalan Menuju Pelabuhan Poto Tano

Gak pernah bosan jepret view di sekitar sini. Gugusan bukit-bukit batu dengan padang rumput, hamparan laut yang membiru, langit yang tetap biru terang dan ada pemandangan baru : Tenda-tenda para penggali emas yang tiba-tiba saja bermunculan di bukit-bukit di sekitar sini. Yah.. Sumbawa memang kaya akan emas, bahkan di pinggir jalan seperti ini ada emas! Ckckck Luar biasa!

Semoga saja, bukit-bukit indah itu tidak akan kehilangan keindahannya karena di keruk. *pesimis*.
Buat teman-teman yang akan ke Sumbawa, mau tidak mau pasti akan melewati jalanan yang kiri kanannya indah ini. Ini adalah jalan raya dari pelabuhan Poto Tano menuju Sumbawa Besar, Dompu, Bima dan Ke Sumbawa Barat. Jadi jangan lupa jika kamu menggunakan kendaraan peribadi, menepilah sejenak menikmati pemandangan ini, namun jika kamu menggunakan kendaraan umum, ku sarankan pasang headset, putar lagu-lagu country dan nikmati perjalanan indahmu.


Share:

Mengintip Lembah Semongkat

Selama ini nama Semongkat selalu identik dengan kolam renang peninggalan kumpeni Belanda, Sungai-sungai yang mengalir tenang dan budidaya madu hutannya. Tapi jika mau berbelok sebentar ke Semongkat Sampar, salah satu desa yang terletak di timur Semongkat. Berada jauh di atas bukit-bukit. Maka kawan-kawan akan menemukan pemandangan yang tak kalah indah dengan areal persawahan di Tabanan Bali. Bukit-bukit hijau dengan padi-padi dan pagar-pagar tumbuh di ladang yang menyerupai guratan-guratan di badan bukit. Amazing!
Share:

Nge-Bolang Ke Ai Loang (Nita, Pemenang Kontes I Jelajah Sumbawa)

Sabtu.. Mungkin di kota-kota besar liburan hari sabtu itu udah biasa, tapi bagi kita orang Sumbawa liburan hari Sabtu itu sangat tidak biasa. Yah, di kotaku ini, pelajar dan pegawai negeri itu aktivitasnya dari Senin ampe Sabtu, dari jam 7 sampai sekitar jam 2. Jadi liburnya  cuma hari minggu.
Tapi, sabtu ini agak spesial. Khusus sekolahku hari ini kita libur. Yah, soalnya lagi ada tes sertifikasi guru gitu di sekolahku. Alhamdulillah akhirnya kita bisa istirahat setelah 2 minggu kemaren dijejalin ulangan n tugas-tugas yang numpuk ampe 1 meter. -.-"
Seperti biasa, temen-temenku yang luar biasa gamang plus boros ngajakin jalan-jalan. Kemana kah tujuan kita? AI LOANG!! Katakan AI LOANG!! #Elni de Explorer beraksi ; p 

AI LOANG
Tepatnya sih, Pantai Lemona, daerah wisata Samawa Sea side. Kalo ndak salah, Ai Loang itu nama aslinya pantai Lemona. Nah, nama Ai Loang diganti jadi Pantai Lemona pas dibangun daerah wisata Samawa Sea Side. Daerah wisata ini masih tergolong sangat baru, malah masih dalam pembangunan-pembangunan gitu. Di Samawa Sea Side ini ada kebun buah naga, kebun jagung, pantai n hotel. Kalo aku sama temen-temen cuma liat-liat kebun n pantainya. Kalo hotel itu nggak bisa asal lihat-lihat, kecuali hari minggu. Ya sudahlah..
Share:

And The Winner Is...

Terimakasih banyak kami sampaikan kepada para kawan-kawan yang telah berpartisipasi dalam Kontes Share Destinasi Wisata Favorit Sumbawa yang telah berjalan hampir dua bulan. Ada sebanyak 12 Naskah yang kami terima dan kami telah memilah dan meilih naskah terbaik. Dari 12 Naskah hanya ada tiga naskah favorit yang sesuai syarat dan ketentuan kontes. Kesesuain yang kami lihat disini adalah tentang isi naskah dan daya tarik tulisan seperti detail sebuah destinasi wisata, kerunutan penulisan, dan gambar-gambar lokasi wisata.

Dengan sangat menyesal kami hanya memilih dua pemenang saja. Karena kami tidak bisa memilih naskah yang memang tidak sesuai dengan maksud dari Kontes. Tapi buat yang belum berhasil jangan putus asa. Masih ada kontes-kontes menarik berikutnya yang akan kami adakan setelah ini dan dengan hadiah yang tak kalah seru.

Dan inilah dua pemenang kita :

Juara I :

Nita Yuniarsih (@0628_nita)

Destinasi Favorit : Pantai Lemona - Samawa Sea Side - Ai Loang

Juara II :



Hendra Atmam (@endaatm)

Destinasi Favorit : Kawasan Wisata Samongkat

Selamat kepada kedua pemenang. Silahkan mengirimkan identitas diri dan alamat lengkap ke email kami jelajahsumbawa@yahoo.com agar hadiah segera kami kirimkan ke alamat masing-masing.
Share:

Jejak Sedimentasi di Sumbawa, Diduga Tambang Purba

Tim Katastropik Purba baru saja menyelesaikan studi awal tentang jejak-jejak sendimentasi di Sumbawa, beberapa waktu lalu. Ada sejumlah keanehan sejarah dan ekstraksi bumi di wilayah ini. Kuat dugaan adanya tambang purba di tanah Sumbawa.

Selama ini, Indonesia kehilangan kontinuitas dalam pengetahuan tentang perjalanan sejarah.  Selain Bencana dan pendudukan kolonial, Bangsa kita yang resmi menjadi negara berdaulat, Indonesia kehilangan cerita dan fakta bencana berikut sejarah masa lalu.

Dari informasi yang didapatkan, di Sumbawa, Tim Katastropik Purba meneliti tentang kejadian tsunami pada masa lalu dengan mencari jejak-jejak sedimentasi. Sejumlah daerah di wilayah selatan menjadi lokasi riset ini, diantara Benete, Maluk, Sekongkang, Nenga Memenga, Swis, Sejurong, Tongo, Senutuk, Labuhan, Brang Tatar, Yangse.

Faktanya sejauh ini, belum ada satupun sumber tulisan yang lengkap mengulas tentang keanehan-keanehan sejarah dan ekstraksi bumi di daerah selatan tersebut. Melirik pada nama yang berbau oriental, Ma-Luk, Tse Kong Kang, Ta(r)tar, Yang Tse, muncul hipotesa awal, nama-nama itu mengindikasikan daerah pantai selatan Sumbawa itu pernah dijelajah oleh bangsa Mongol – China. Entahlah, mungkin tentara-tentara Jenghis Khan atau panglima-panglimanya. Tapi belum pernah ada yang meneliti mendalam tentang tersebut sejauh ini.

Share:

Semua Tentang Dou Donggo

Catatan Perjalanan Paox Iben 
Sudah lama sebenarnya saya ingin mengunjungi Dana Donggo di Bima, disana konon hidup sebuah komunitas masyarakat yang memiliki keunikan tradisi tersendiri di antara Dou Mbojo pada umumnya. Dou Donggo biasanya dikaitkan dengan indigenous people dan sistem kepercayaan lama sebelum terbentuknya kesultanan Islam Bima.

Saat ini Donggo hanyalah nama sebuah kecamatan di wilayah Kabupaten Bima yang letaknya cukup terpencil. Tetapi dalam kenyataannya, Dou Donggo telah menyebar diperkampungan-perkampungan yang terserak sepanjang lereng pegunungan Doro Soromandi yang berada disebelah barat teluk Bima memanjang hingga ke wilayah Sanggar (sebuah kerajaan lama yang konon raib terkubur oleh letusan Tambora pada tahun 1815) yang berada di kaki Tambora di utara daerah kabupaten Dompu. Ada beberapa gunung di sepanjang deretan pegunungan itu dengan puncak tertingginya Doro Lambuwu dengan ketinggian 1582 m dpl. Pada hari minggu 26 Juni 2011 ini, saya bersama kawan-kawan dari Sila berkeliling ke beberapa kampung tersebut. Kami sempat berhenti, melakukan beberapa wawancara singkat ke masyarakat dan para tokoh setempat, serta menikmati susu kuda liar yang masih segar hasil perahan masyarakat.

Akses ke kota kecamatan Donggo cukup mudah. Jalanan beraspal hotmix melingkar dari daerah Sila menuju kecamatan Donggo hingga ke wilayah Bajo di kecamatan Soromandi yang berada di tepian sebelah barat teluk Bima. Beberapa jalan terutama yang menghubungkan perkampungan yang terpisah oleh jurang dan perbukitan terjal memang belum diaspal. Tetapi secara umum, kondisi jalan di Donggo cukup bagus. Sehingga hanya butuh waktu beberapa jam untuk berkeliling ke sebagian besar perkampungan Dou Donggo, terutama di wilayah bagian selatan dari ujung barat hingga timur pegunungan Soromandi. Ketika saya mencoba koneksi internet menggunakan Hp di sebuah bangunan tua di depan kantor camat yang disebut pesanggrahan, sinyalnya juga cukup bagus.

Panorama alam dari teras bangunan tua peninggalan Belanda yang pernah dijadikan tempat penahanan Sultan Bima oleh pihak Belanda itu sangat indah dan memukau. Pulau Kambing yang terkenal dan berada ditengah teluk yang biasanya kita nikmati dari jalan raya dengan menyusuri pantai sebelah timur teluk Bima atau tepatnya di pantai Amahami, kini terlihat seperti sebuah delta kecil pada sungai besar saja. Sementara bangunan-bangunan dan atap-atap rumah di kota Bima terlihat syahdu dalam pelukan gunung-gunung yang berselimut kabut tipis dikejauhan.

Sore ini memang sungguh istimewa, setelah seharian berkeliling ke beberapa desa di wilayah Donggo. Apalagi ada seorang gadis cantik, Annisa namanya, gadis manis asli Donggo yang berjilbab cokelat menyuguhkan kopi panas di senja yang dingin dan sedikit mendung disana-sini itu. Saya dan kawan-kawan—anak-anak muda dari Sila—Rahmat Subhan, Gufran dan Zoel seakan enggan beranjak pulang. (hehe, jadi ingat lagunya Koes Ploes; Diana Kekasihku, gadis manis anak pak tani!). Kami berempatpun asyik berbincang tentang pengalaman kami bertemu dengan beberapa orang tokoh di Donggo sampai lupa waktu.
Share:

Dodo Rinti (Sebuah Puisi)

Puisi Oleh Paox Iben

Masihkah kau terjaga seperti biasanya, Rin
pada malam-malam yang sebentar lagi luruh
menjatuhkan subuh
menyibak semusim bayangan
pada separuh dunia yang melaju penuh karat ini?

70.000 ha hutan di kepalamu berpijar
cahaya pagi menari di atas ratapan serangga
juga hewan-hewan liar yang kebingungan
bermigrasi, daun-daun melepuhkan serapah
juga untaian padi yang sebentar menguning
dan akan semakin terbiasa lagi mengebiri nasib
para petani, semua tergambar jelas  pada sisa kopi
dalam cangkirmu . Apakah semua itu juga akan kau
tuangkan  dalam lembar-lembar cerita di depan kelas
pagi ini, Rin?

Apakah mereka sempat bertanya atau bertepuk tangan
saat traktor-traktor dengan roda setinggi manusia
dewasa itu melaju, membabat pohon-pohon
dan mengeruk berjuta matrix ton biji tanah
tanpa sedikitpun menyisakan sebidang harapan
untuk dikenali, Rin? Ah,  Anak-anak pasti terbiasa,
sebab mereka telah menggambarnya berkali-kali
di atas meja atau di dinding kelas masing-masing
tanpa air terjun yang mengalir deras seperti hujan
yang jatuh menimpa kepala beserta batu-batu
dan pakis berserakan disekelilingnya
untuk menggosok pantat dan selangkangan
yang mulai gatal oleh limbah merkuri.

Apakah mereka menyukai saat kau ajari membuat
mainan mobil-mobil raksasa yang meruntuhkan gunung itu,
pesawat yang mengangkut para juragan botak
dan kapal-kapal pengeruk harta, dari pelepah pisang?
Sementara di dinding lain, ribuan anak-anak berpesta
merayakan hari dengan mainan-mainan baru
yang terbuat dari genangan danau di bekas hutan
air matamu.

Apakah kau masih suka berjalan kaki menuju sekolah, Rin,
bersama anak-anak itu, bertelanjang kaki, melewati bukit-bukit
dengan nyanyian burung-burung kasmaran dan barisan
pohon-pohon yang memagari hati? Sementara para tetangga
di sekelilingmu lebih asyik memperbincangkan model motor matic
keluaran terbaru tanpa sedikitpun menoleh pada urusan
pendidikan dan masa depan anak-anak itu.

Akankah kelak, mereka juga akan lupa bertanya
kenapa selalu tersandung alpa dan kebinasaan?


Batu dawa, 30 Desember 2011

Share:

Yuk! Berbagi Pengalaman & Info Tempat Wisata Menarik Di Sumbawa dan Menangkan Hadiahnya

Selamat Pagi kawan-kawan!
Jelajah Sumbawa bekerjasama dengan La-Bamboo.Com, Warung Perempuan dan TARA Clothing pengen ngajak kamu berpartisipasi nih. Tepatnya ingin mengajak kamu untuk berbagi info tentang Lokasi Wisata Favorit kamu di Pulau Sumbawa. Jangan lupa juga agar lebih menarik sertakan foto-foto terbaikmu dan lokasi wisata favoritmu tersebut.

Caranya...
  1. Tulis Pengalaman Kamu Jalan-jalan atau berpetualang ke tempat-tempat wisata yang unik dan menarik di Sumbawa.
  2. Peserta harus menjadi fans La-Bamboo, Warung Perempuan dan Tara Clothing dengan cara klik Like pada halaman Fan Page Sponsor dan menulis "Peserta Kuis Jelajah Sumbawa" di Wallsalah satu sponsor agar kami dapat memvalidasi keikutsertaan kamu. Jangan lupa follow juga @jelajahsumbawa
  3. Naskah maksimal 2 lembar min. 1 Lembar A4, Times New Roman, spasi 1,5
  4. Isi naskah harus pengalaman sendiri atau deskripsi lokasi-lokasi wisata menarik di Pulau Sumbawa lengkap dengan foto-foto, jalur perjalanan atau peta perjalanan plus biaya transport. Ini di maksudkan untuk membantu memberikan informasi yang lengkap kepada siapa saja yang ingin mengunjungi lokasi wisata favorit kamu tersebut.
  5. Tulisan di kirim ke email jelajahsumbawa@yahoo.com beserta biodata penulis : Nama Lengkap, Panggilan, Alamat, Facebook, Twitter dan Lampirkan foto terkeren kamu.
  6. Naskah diterima sejak postingan ini kamu baca sampai tanggal 25 Mei 2012 pukul 12.00 pm WITA (Dengan beberapa pertimbangan penerimaan naskah diundur, semula tanggal 30 April)
  7. Pengumuman Pemenang Tanggal 3 Mei 2012
Tiga Naskah terpilih akan mendapat hadiah Kaos Sumbawa dari TaRa Clothing + Uang Tunai dari Warung perempuan.com , naskah terpilih lainnya akan di posting di JelajahSumbawa.com beserta biodata dan foto-foto kamu.

Hadiah :
Pemenang Pertama : Uang Tunai Rp.150.000 + Kaos Sumbawa
Pemenang Kedua   : Uang Tunai Rp.100.000 + Kaos Sumbawa
Pemenang Ketiga   : Uang Tunai Rp.150.000

Pemenang Hiburan : Uang Tunai Rp.100.000

Tunggu apa lagi, ayo buruan siapkan naskah perjalanan terbaik kamu di Sumbawa dan dapatkan hadiahnya. Selain hadiah kamu juga bisa promosiin diri, alamat FB dan Twitter kamu disini.Selain itu kita juga punya sumbangsih positif  buat Tana' Samawa Kita. Dapat jalan-jalan, hadiah dan sumbangsih positif untuk Sumbawa. keren gak tuh!?

Come on guys!


Share:

Efek Meneriakkan Kata-kata Negatif

Salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk di Kep. Solomon, Pasifik Selatan yakni meneriaki pohon.

Kebiasaan ini mrk lakukan pd pohon dgn akar-akar yang sangat kuat & sulit utk dipotong dengan kapak. Tujuannya spy pohon itu mati.

Caranya, beberapa penduduk yang lebih kuat & berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, katika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak kata negatif sekuat-kuatnya kepada pohon itu.

Mereka lakukan teriakan ber jam-jam, selama kurang lebih 40 hari. & apa yang terjadi sungguh sangat menakjubkan.

Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering, ini fakta!! Setelah itu dahan-dahannya jg mulai rontok & perlahan-lahan pohon itu akan mati & mudah ditumbangkan.

Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan negatif yg dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan 'Roh-nya'. Akibatnya makhluk hidup itu akan mati.
Share:

Tambora, Gunung yang Mengguncang Dunia

Kaldera Puncak Gunung Tambora (detiktravel)
Takjub, sekaligus bangga dan bahagia. Perasaan itu yang terlintas di benak saya saat berdiri di bibir kaldera raksasa Gunung Tambora, Sumbawa. Sebuah gunung yang letusannya mengguncang dunia dua abad silam.

Pertengahan bulan September 2011, beberapa harian nasional dan lokal serta media elektronik memberitakan tentang status Gunung Tambora yang meningkat aktivitasnya. Saat itu, Status Siaga (Level III) diberikan kepada gunung yang pernah meletus dahsyat tahun 1815 silam. Mengetahui berita tersebut, saya jadi teringat pendakian ke gunung ini Oktober 2008. 

Peta Topografi Tambora (google)
Gunung yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini memiliki sejarah letusan yang luas biasa. Hampir 2 abad lalu atau tepatnya pada tanggal 11 April 1815, Gunung Tambora menghancurkan sepertiga tubuhnya sendiri. Tinggi gunung tersebut kini hanya tinggal 2.850 meter. 

Namun, hal lain yang kini menjadi daya tarik dari Gunung Tambora adalah kawahnya yang luar biasa spektakuler. Kawah yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik tahun 1815 tersebut mempunyai diameter lebih dari 7 km dan kedalaman lebih dari 1 km, hingga menjadikannya sebagai kaldera terbesar di Indonesia.
Share:

Maipa Deapati dan Cintanya yang Luar Biasa

Setelah  membaca beberapa sumber saya menyimpulkan secara umum bahwa Sosok Maipa Deapati adalah sosok wanita Sumbawa yang bukan hanya sosok wanita penghuni istana, tetapi juga sosok wanita cantik, anggun dan penuh pesona. Tidak heran jika beberapa pria melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan cintanya.  Maipa Deapati juga sosok wanita yang taat pada ajaran agama Islamnya, berkarisma sebagai seorang puteri. Ah.. penasaran jadinya dengan sosok wanita dari Kerajaan Sumbawa ini. 

Kawan, di Bawah ini ada dua versi cerita tentang kisah cinta tragis Maipa Deapati dan Datu Museng dari Makasar. Cerita versi Masyarakat Makasar inilah yang banyak di pentaskan oleh sanggar-sanggar teater di Indonesia. Apapun perbedaan ceritanya, Kisah Cinta mereka yang begitu kuat patut untuk dijadikan teladan dan di kenang. 

Selamat membaca..
Share:

Tips Tepat Traveling ke Sumbawa ala Travel Kompas

Setelah Bali, banyak orang mulai tergila-gila dengan Lombok dan Sumbawa. Keduanya menjadi surga bagi mereka yang memburu gelombang laut untuk memuaskan hasrat berselancar. Senggigi, Kuta, Gili Terawangan mampu menyihir wisman untuk datang dan kembali lagi ke Lombok. Sementara tak kalah menariknya, Sumbawa memiliki Maluk dan Kanawa.

Kenawa Island
Bagi yang belum pernah ke Lombok dan Sumbawa, urusan transportasi dan akomodasi menjadi hal yang memusingkan. Masalahnya, semua pasti ingin mendapatkan berwisata dengan uang yang seminim mungkin serta efisien dalam hal waktu. Salah perhitungan, bisa jadi uang banyak melayang tanpa banyak obyek wisata yang dikunjungi.

Tersedia beragam moda transportasi ke Lombok dan Sumbawa, ada jalur darat dengan bus serta jalur udara dengan pesawat. Baik tujuan akhir Lombok maupun Sumbawa, langkah pertama, Anda harus menempuh perjalanan dari kota asal menuju Lombok terlebih dahulu sebelum akhirnya ke wilayah lain.
Sebagian orang berpikir bahwa naik bus lebih efektif dan hemat. Tapi ternyata tidak. Jika naik bus dari Jakarta misalnya, biayanya mencapai Rp 400.000 dan waktu tempuhnya bisa dua hari! Sangat tidak efektif. Bila berasal dari kota-kota yang jaraknya jauh dari Lombok, lebih baik menggunakan pesawat.

Biaya pesawat dari Jakarta ke Lombok adalah sekitar Rp 700.000 dengan waktu tempuh hanya 1,5 jam. Anda akan mendarat di Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah yang baru diresmikan pada Oktober 2011. Dari sini, Anda tinggal memutuskan apakah Lombok menjadi tujuan akhir atau masih akan melanjutkan ke Sumbawa.
Share:

Kronologi Meninggalnya WAMEN ESDM Widjajono dlm Pendakian G. Tambora (21/04)

Kami dari JelajahSumbawa.com turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Wakil Menteri ESDM dalam pendakiannya ke Gunung Tambora - Dompu - NTB

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo meninggal dunia dalam pendakiannya ke Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat.

Berikut rangkaian perjalanan Wamen ESDM seperti diinformasikan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi yang diteruskan oleh anggota DPR Nurul Arifin;

1. Berangkat dari Jakarta-Denpasar-Bima hari Jumat (20/4/12), langsung menuju Gunung Tambora Kabupaten Dompu. Pejabat Pemda/FKPD Kabupaten Dompu tidak mendapat kabar.

2. Rombongan Wamen ESDM dan Kru TV One berangkat melalui Jalur Doropeti, Pos 1, 2 dan di Pos 3 bermalam.

3. Hari Sabtu (21/4/2012) subuh rombongan berangkat dari Pos 3 ke puncak sekitar 1.000 Meter dengan medan pasir, batu krikil dan minim pohon.

4. Di tengah perjalanan kondisi Wamen lemah dan tidak melanjutkan perjalanan, kemudian dibawa turun ke Pos 3 mendapat perawatan medis bantuan pernafasan.

5. Perjalanan dari Pos 3, 2 dan antara Pos 2 dan 1 meninggal dunia di perjalanan. Waktu tempuh dari Pos 3 ke 1 mencapai 6 jam dengan R4 4W. Dari Pos 1 ke Kota Dompu ditempuh 5 jam dan ke Bima 1 jam.

6. Sore ini jam 17.00 Wita jenazah Wamen ESDM dievakuasi dengan Helikopter Travira menuju Bali Denpasar.

Source : detik.com
Sent from my BlackBerry® smartphone from twitter.com/jelajahsumbawa
Share:

Sumbawa Island Juga Punya Wanita Super

Sebelumnya, selamat Hari Kartini buat semua Wanita Indonesia khususnya wanita-wanita di Pulau Sumbawa. 

Wanita Bima - Sumbawa Island
Bicara tentang Kartini yang terlintas di benak setiap orang pasti tidak jauh-jauh dari Kebaya, Sanggul dan Emansipasi wanita. Yah Kartini telah menjadi patokan dan sumber inspirasi wanita-wanita untuk tampil ke depan dan memegang kendali beberapa bidang yang sebelumnya hanya laki-laki yang mendominasi. Tapi benarkah hanya Kartini yang merupakan wanita menggerakkan dan memajukan kaum wanita? Ternyata tidak, ada banyak wanita-wanita hebat yang bisa menginspirasi  kaum hawa untuk lebih kuat dan tampil ke depan dengan semangat dan kekuatan yang sama dengan kaum pria. Sebut saja Cut Nyak Dien, Pahlawan dari Tanah Rencong Aceh yang memimpin tentara gerlyawan dalam menumpas penjajah hingga tetes darah terakhirnya, Lalu Laksamana Malahyati (Hidup sebelum Kartini) adalah seorang Panglima Angkatan Laut wanita pertama di kepulauan Nusantara. Awalnya, Malahyati membentuk barisan prajuritnya terdiri dari para janda untuk melawan Belanda yang berusaha menjajah kerajaan Aceh. Karirnya pun semakin cemerlang sehingga pada tahun 1599, beliau membawahi ratusan armada perang dan berhasil membunuh Cornelis de Houtman yang terkenal bengis itu dengan tangannya sendiri. Nama ini kemudian diabadikan menjadi nama Universitas, rumah sakit dan pelabuhan serta kapal perang. Ada lagi Dewi Sartika berkiprah di sekolah yang didirikannya bernama Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung. Bahkan Rohana Kudus (1884-1972) mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (1911) dan Rohana School (1916). Lebih dahsyatnya lagi, Rohana Kudus juga aktif sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Dan yang lebih membanggakan, perempuan hebat ini juga mendirikan koran-koran surat kabar yang didirikannya sendiri semisal Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan). Subhanallah! dan masih banyak lagi.

Wah Indonesia Punya banyak sekali perempuan-perempuan hebat yang tak hanya berotak cemerlang tetapi juga bertenaga tak kalah dengan kaum Adam.

Dan Tahukah kawan di Pulau Sumbawa juga ada wanita hebat bahkan lebih hebat dari Kartini. Siapa dia? Mari lanjutkan membaca.
Share:

Share Destinasi Wisata Favoritmu di Sumbawa dan Dapatkan Hadiahnya

Selamat Pagi kawan-kawan!
Jelajah Sumbawa bekerjasama dengan La-Bamboo.Com, Warung Perempuan dan TARA Clothing pengen ngajak kamu berpartisipasi nih. Tepatnya pengen ngajak kamu untuk sharing pengalaman kamu yang pernah berpetualang di Sumbawa atau mungkin ada yang ingin Promosikan kawasan wisata Favorit kamu di Sumbawa. Inilah saatnya!

Caranya mudah kok. Simak ya..
  1. Tulis Pengalaman Kamu Jalan-jalan atau berpetualang ke tempat-tempat wisata yang unik dan menarik di Sumbawa.
  2. Peserta harus menjadi fans La-Bamboo, Warung Perempuan dan Tara Clothing dengan cara klik Like pada halaman Fan Page Sponsor dan menulis "Peserta Kuis Jelajah Sumbawa" di Wall masing-masing sponsor agar kami dapat memvalidasi keikut sertaan kamu. Jangan lupa follow juga @jelajahsumbawa
  3. Naskah maksimal 2 lembar min. 1 Lembar A4, Times New Roman, spasi 1,5
  4. Isi naskah harus pengalaman sendiri atau deskripsi lokasi-lokasi wisata menarik di Pulau Sumbawa lengkap dengan jalur atau peta perjalanan plus biaya transport dan makan. ini di maksudkan untuk membantu memberikan informasi yang lengkap kepada para calon Traveler.
  5. Tulisan di kirim ke email jelajahsumbawa@yahoo.com beserta biodata penulis : Nama Lengkap, Panggilan, Alamat, Facebook, Twitter dan Lampirkan foto terkeren kamu.
  6. Naskah diterima sejak postingan ini kamu baca sampai tanggal 30 April 2012 pukul 12.00 pm WITA
  7. Pengumuman Pemenang Tanggal 3 Mei 2012
Tiga Naskah terpilih akan mendapat hadiah Kaos Sumbawa dari TaRa Clothing + Uang Tunai dari Warung perempuan.com , naskah terpilih lainnya akan di posting di JelajahSumbawa.com beserta biodata dan foto.

Hadiah :
Pemenang Pertama : Uang Tunai Rp.150.000 + Kaos Sumbawa
Pemenang Kedua   : Uang Tunai Rp.100.000 + Kaos Sumbawa
Pemenang Ketiga   : Uang Tunai Rp.150.000

Pemenang Hiburan : Uang Tunai Rp.100.000

Tunggu apa lagi, ayo buruan siapkan naskah perjalanan terbaik kamu di Sumbawa dan dapatkan hadiahnya. Selain hadiah kamu juga bisa promosiin diri, alamat FB dan Twitter kamu disini.Selain itu kita juga punya sumbangsih positif  buat Tana' Samawa Kita. Dapat jalan-jalan, hadiah dan sumbangsih positif untuk Sumbawa. keren gak tuh!?

Come on guys!
Share:

Susu Kuda Liar, Doping Dari Sumbvawa

Pernah dengar tentang susu kuda liar yang konon khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat meningkatkan stamina tubuh? Untuk anda yang tinggal di Jakarta dan Bandung mungkin sering mendengar tentang susu kuda liar. Lalu dari manakah berasal susu kuda liar ini? Dan tentu anda penasaran bagaimana kuda yang hidup liar bisa diambil susunya.

Postingan ini adalah hasil penjelajahan Bro Yudhi Febianda ke Sumbawa tahun 2010 dalam Program ACI Detikcom. Program yang sangat-sangat ingin ku ikuti. Dan selaluy tidak lulus sesleksi. Mungkin ada kesemptan lain.

Kuda-Kuda ini Hidup bebas di alam Sumbawa
Pada hari Kamis, 7 Oktober 2010, kami berkesempatan mengunjungi salah satu tempat penghasil susu kuda liar, yaitu di Kampung Saneo, Kabupaten Dompu, NTB. Menurut informasi dari pak Arifin dari Kelompok tani "Hidup Bersama" yang menjadi ujung tombak usaha susu kuda liar dan madu hutan di Dompu, susu kuda liar mulai dikenal dan diproduksi sejak tahun 1989. Semua itu berawal dari hasil penelitian oleh Dr. Diana, seorang peneliti dari Departemen Pertanian yang menemukan bahwa susu dari kuda liar di Saneo-Dompu mempunyai khasiat paling bagus diantara kuda-kuda lainnya di Indonesia. 
Share:

Poto Tano Village


Poto Tano adalah sebuah desa nelayan yang pertama kali akan kita jumpai saat kita berlabuh di Sumbawa, di Pelabuhan Poto Tano. Desa Kecil ini memiliki pemandangan yang sangat menawan. Bukit-bukit batu dan sabana yang menghijau segar saat musim hujan dan menguning eksotis saat musim kemarau. Desa kecil ini sangat unik karena meskipun kecil tapi penduduknya heterogen, dari suku, ras dan pekerjaan tapi tetap kompak. Disinilah kita melihat indahnya perbedaan.
Share:

Munit : Warna-Warni Maulid Di Sumbawa

Kalender Hijriah sampai pada bulan Rabiul Awal, Bulan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Seluruh umat muslim dunia mempersiapkan berbagai macam kegiatan untuk memperingati Hari Lahirnya Nabi terakhir Umat Islam. Ada berbagai macam acara yang bisa kita saksikan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan cara dan kebiasaan di daerah masing-masing, tak terkecuali di Nusa Tenggaga Barat, Di NTB kita mengenal ada 3 Suku Utama, Suku sasak di Lombok, Suku Samawa di Sumbawa dan Suku Mbojo di Bima. Masing-masing suku memiliki cara tersendiri dalam memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW, salah satu contohnya Di kota mataram masyarakat merayakan maulid dengan melakukan Lomba-lomba seperti halnya acara 17an dan iring-iringan Praja, di wilayah Bayan - Bagian Utara Lombok- memperingati maulid dengan melakukan ritual di Masjid Kuno Bayan yang di prakarsai oleh tokoh-tokoh adat disana dengan cara dan busana adat disana. Unik dan masih banyak lagi cara-cara yang lain sesuai kebiasaan leluhur suatu daerah tertentu
Share:

Mengecap Sejuk di Bendungan Batu Bulan


Share:

Gili Keramat, Serasa Pulau Pribadi :)


Share: